Meningkatkan Layanan Nasabah dengan AI: Potensi dan Risiko di Dunia Perbankan

27 September 2024

Akhir-akhir ini Artificial Intelligence (AI) dalam industri perbankan menjadi perbincangan yang cukup hangat. Teknologi yang mampu meningkatkan efisiensi operasional, layanan yang lebih personal kepada nasabah dan meningkatkan keamanan data ini mampu meminimalisir potensi dan risiko dalam aktivitas perbankan. 

Manfaat Penggunaan AI dalam Perbankan 

Bisa dikatakan juga bahwa AI telah membawa dampak besar dalam berbagai industri di dunia tak terkecuali di dalam perbankan. Teknologi ini mampu meningkatkan efisiensi, meningkatkan keamanan dan memberikan pengalaman nasabah yang lebih baik lagi. 

Meminimalisir risiko penipuan, menganalisis kebutuhan nasabah, menentukan potensi saham, menerapkan biometrik, menghadirkan layanan internet banking merupakan manfaat AI dalam industri perbankan. Penggunaan chatbox dalam internet banking untuk memberikan informasi kepada nasabah tentang produk perbankan bisa menjadi contoh implementasi yang efektif mengenai teknologi ini. 

  • Peningkatan Efisiensi dan Inovasi
    AI dapat meningkatkan efisiensi operasional dan inovasi dalam layanan perbankan. Contohnya, AI dapat digunakan untuk mengembangkan sistem pembayaran yang lebih cepat dan akurat, seperti QRIS di Indonesia. 
  • Pengelolaan Risiko 
    AI dapat membantu dalam pengelolaan risiko, seperti penggunaan model stress testing yang lebih dinamis untuk mengidentifikasi risiko yang kompleks. AI juga dapat membantu dalam deteksi kecurangan dan pengelolaan kredit dengan lebih akurat. 
  • Pengembangan Teknologi 
    Perlu untuk diketahui bahwa AI memungkinkan pengembangan teknologi yang lebih maju, seperti penggunaan Generative AI (Gen AI) untuk meningkatkan kemampuan analisis data dan pengambilan keputusan. Gen AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dengan pelanggan melalui chat box yang lebih cerdas. 

Tantangan Implementasi Teknologi AI 

Selain mendatangkan kemudahan dalam aktivitas perbankan, Teknologi AI juga memiliki beberapa tantangan yang akan dihadapi seperti keamanan privasi data, akses data nasabah, biaya pengadaan & pengembangan, bias algoritma, pemahaman dan komunikasi. Oleh sebab itu, para perbankan diharapkan untuk selalu memperhatikan kepentingan nasabah atau konsumen dengan saksama. 

  • Risiko Keamanan dan Privasi
    Integrasi AI dalam perbankan meningkatkan risiko keamanan dan privasi. AI dapat menjadi target bagi penjahat cyber dan kesalahan dalam pengelolaan data dapat menyebabkan kerugian besar. 
  • Sulit untuk Dipahami 
    AI seringkali memiliki “black-box” yang kompleks, membuat sulit untuk memahami proses pengambilan keputusan. Hal ini dapat mengganggu upaya untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan keamanan. 
  • Ketergantungan pada Data 
    Perlu untuk diketahui bahwa AI sangat bergantung kepada kualitas data yang digunakan untuk pelatihan model. Ketergantungan ini dapat meningkatkan risiko bias dalam pengambilan keputusan dan kesalahan dalam prediksi. 

Mitigasi Risiko Terhadap Teknologi AI dalam Perbankan 

Tentunya mengetahui langkah dalam menanggulangi risiko serta tantangan teknologi AI dalam industri perbankan bisa menjadi cara untuk tetap bisa menjalankan aktivitas perbankan dengan bantuan teknologi mutakhir ini. Bagaimanakah mitigasi yang tepat? 

  • Pengelolaan Data yang Baik
    Pengelolaan data yang baik bisa dilakukan dengan cara menginvestasikan dalam pengumpulan dan persiapan data yang berkualitas untuk mengurangi bias dalam model AI. 
  • Oversight Manusia
    Menggunakan oversight manusia untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan. 
  • Pengembangan Framework Keberlanjutan
    Mengembangkan framework keberlanjutan yang meliputi etika, keamanan, dan transparasi untuk mengelola risiko AI dalam perbankan. 

Teknologi AI memang sedang marak-maraknya di berbagai industri, perbankan pun tidak terlewatkan dari manfaat yang ditawarkan. Dalam mengimplementasikannya pada aktivitas perbankan, AI pun juga perlu untuk diawasi dalam hal potensi dan risikonya agar dapat menjadi teknologi yang mampu membantu berjalannya aktivitas keseharian pada industri perbankan.