Pembiayaan Korporasi Melemah, Beberapa Sektor Alami Perlambatan
Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Oktober 2023 melemah, menurut Bank Indonesia (BI). Ini ditunjukkan oleh Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 15,7%, sedikit lebih rendah dari SBT 16,1 persen pada September 2023.
Sementara sektor pertanian, konstruksi, dan perdagangan mengalami perlambatan, kebutuhan pembiayaan korporasi terus meningkat di sektor jasa keuangan, menurut Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI. Erwin mengatakan “Perlambatan kebutuhan pembiayaan yang terjadi terutama sebagai dampak penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik dan ekspor.”(20/11)
Responden menyatakan bahwa kebutuhan pembiayaan pada periode laporan terutama masih dipenuhi dari dana sendiri sebesar 63,2 persen yang tercatat meningkat dibanding bulan September 2023 sebesar 50,7 persen.
Sumber pembiayaan yang bersumber dari perbankan dalam negeri ada pada angka sebesar 9,4 persen dan sumber pembiayaan berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik 8,5 persen terindikasi menurun dibandingkan bulan September 2023.
Hal ini ditunjukkan oleh 11,3% responden rumah tangga yang menambah pembiayaan melalui utang atau kredit pada bulan Oktober 2023, yang relatif stabil dibandingkan dengan 11,5 % pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Multi Guna (KMG) menyumbang mayoritas pengajuan pembiayaan baru pada Oktober 2023, mencapai 43,9 persen dari total pengajuan, peningkatan dari 37,9 persen pada periode sebelumnya.
Menurut tingkat pengeluaran responden, sebagian besar pengajuan pembiayaan pada Oktober 2023 berasal dari rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp3-5 juta per bulan, yang merupakan 42,0 persen dari total pengajuan, lebih tinggi dari 39,6 persen pada bulan sebelumnya.
Pengajuan pembiayaan terbesar selanjutnya berasal dari rumah tanga dengan tingkat pengeluaran Rp1-3 juta per bulan, yang merupakan 36,1%, sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Sumber berita : Infobank News