Update BI Rate Januari 2025

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 Januari 2025 menetapkan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 bps dari periode sebelumnya menjadi 5,75%. Kemudian, suku bunga lending facility menjadi 6,5% dan suku bunga deposit facility menjadi 5%. Gubernur Bank Indonesia menyatakan bahwa langkah ini sejalan dengan kondisi inflasi yang terkendali serta perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi meskipun terdapat volatilitas di pasar keuangan yang memengaruhi nilai tukar rupiah. Bank Indonesia optimis bahwa sepanjang tahun 2025 hingga 2026 inflasi tetap terkendali pada 2,5% ±1% sejalan dengan Inflasi Desember 2024 yang tercatat 1,57%(yoy).
Penurunan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tapi di sisi lain dapat melemahkan rupiah lebih lanjut, di tengah potensi kebijakan perang dagang AS yang akan diterapkan oleh Presiden Trump. Perekonomian Amerika Serikat tumbuh lebih kuat dari prakiraanhal ini mengakibatkan menguatnya ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR). Pola pergerakan BI rate lebih mengikuti volatilitas Fed Rate ketimbang inflasi nasional. Selain itu, kebijakan fiskal AS yang lebih ekspansif mendorong yield US Treasury tetap tinggi, baik pada tenor jangka pendek maupun panjang ditambah dengan kondisi meningkatnya ketegangan geopolitik, yang pada akhirnya meningkatkan preferensi investor global untuk memindahkan portofolionya ke AS. Indeks mata uang dolar AS naik tinggi makin menambah tekanan pelemahan Rupiah.
Bank Indonesia menegaskan bahwa pelemahan rupiah masih terkendali dan reaksi pasar bersifat sementara. BI berkomitmen untuk menjaga keseimbangan suplai dan permintaan valuta asing guna memastikan stabilitas nilai tukar rupiah. Rupiah terus dalam tren melemah dari Sep-2024 hingga Jan-2025.