Perbankan Indonesia Paling Kuat & Stabil di Dunia
Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menjadi pelajaran berharga bagi industri perbankan nasional. Belajar dari pengalaman krisis, perbankan Indonesia kini menjadi yang terkuat dan paling stabil di dunia.
Dalam Rapat Anggota Umum (RUA) tahun 2023, selaku Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS), Kartika Witjoatmodjo mengatakan “Kalau kita lihat di saat dunia lain terjadi permasalahan perbankan, seperti krisis SVB di Amerika Serikat, Indonesia sudah hampir 25 tahun tidak mengalami krisis perbankan.
Ini satu hal yang unik bahwa kita pasca krisis Asia benar-benar memperbaiki tata kelola, risk management dan portfolio management.”
Berbagai krisis berhasil dilalui dengan baik oleh industri perbankan di Indonesia. Bahkan, pandemi COVID-19 yang menghancurkan ekonomi banyak negara, seperti tak berpengaruh terhadap industri perbankan Indonesia.
Menurut Kartika, selain memperbaiki tata kelola, risk management dan portfolio management, juga dibarengi dengan penerapan bisnis yang terstruktur dengan berbagai regulasi yang ada.
Perkembangan industri perbankan yang terus menunjukan tren positif di Indonesia, membuat industri ini yang paling kuat dan stabil di dunia.
Kartika juga melihat tingginya komitmen perbankan nasional dalam mendukung ekonomi berkelanjutan. Perbankan harus menjadi motor penggerak transformasi ekonomi Indonesia yang berperan aktif dalam mereduksi emisi karbon, melalui penyelarasan strategi pembiayaan dan portofolio kredit yang mengacu pada taksonomi hijau Indonesia. “Hilirisasi bahan baku seperti nikel merupakan kunci strategis dalam pengembangan industri kendaraan listrik yang pada akhirnya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, menyinggung pentingnya peran sektor jasa keuangan, terutama perbankan, dalam mendorong pembiayaan hijau. Luhut juga menyoroti peran strategis pembiayaan berkelanjutan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Untuk lebih lengkapnya silakan baca di Majalah Perbanas