Bagaimana Tren Perkembangan Perbankan Indonesia di Tahun 2025?

30 December 2024

Menjelang tahun 2025, perbankan di Indonesia bisa dibilang mengalami transformasi yang cukup signifikan. Hal tersebut bisa terlihat dari perhatian yang cukup tinggi ke arah digitalisasi, pertumbuhan kredit, dan kebijakan makroprudensial. Agar perkembangan positif tersebut bisa terus maju di tahun 2025 tentunya ada beberapa poin penting yang patut dikembangkan, berikut informasinya.


Digitalisasi Perbankan

Digitalisasi menjadi salah satu pilar utama dalam perkembangan perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan roadmap untuk transformasi digital yang mencakup beberapa inisiatif, seperti penguatan infrastruktur teknologi informasi dan kolaborasi dengan fintech. Pandemi COVID-19 telah mempercepat adopsi layanan digital, mendorong bank untuk meningkatkan interaksi dan transaksi secara online.

Pertumbuhan Kredit

Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan akan meningkat menjadi 11-13% pada tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi tahun 2024 yang berada di kisaran 10-12%. Ini menunjukkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi dan peningkatan permintaan kredit di sektor-sektor prioritas yang dapat menciptakan lapangan kerja.

Tantangan Likuiditas dan Biaya Dana

Meskipun terdapat proyeksi positif, tantangan likuiditas dan meningkatnya biaya dana diperkirakan akan membayangi kinerja bank, terutama Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Ketidakpastian global, termasuk dampak pemilihan umum di luar negeri, dapat memperburuk kondisi likuiditas.

Kebijakan Makroprudensial

Bank Indonesia juga berfokus pada kebijakan makroprudensial untuk mendukung stabilitas sistem keuangan dan inklusi ekonomi. Ini termasuk pengaturan yang lebih ketat terkait dengan perizinan dan pengawasan bank, serta dukungan terhadap inovasi dalam sistem pembayaran digital.

Inisiatif Open Bankng

Image Source: Kompasiana

Inisiatif Open Banking

Inisiatif open banking diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, memperkuat daya saing perbankan, dan mendukung integrasi antara fintech dan bank tradisional. Hal ini sejalan dengan visi Bank Indonesia untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang lebih efisien dan inklusif.

Secara keseluruhan, perkembangan perbankan menuju 2025 menunjukkan kombinasi antara peluang besar dalam digitalisasi dan tantangan yang harus dihadapi terkait likuiditas dan biaya operasional. Adaptasi terhadap perubahan ini menjadi kunci bagi keberhasilan sektor perbankan di masa depan.