Dari Jalan Kota ke Tangan Warga: Ketika Tempat Sampah Jadi Simbol Kolaborasi Inisiatif Hijau PERBANAS di Kupang untuk Masa Depan yang Lebih Bersih

Kupang, 2 Juli 2025 — Kota yang bersih tak lahir dari janji, tapi dari aksi.
Itulah yang dilakukan PERBANAS melalui penyerahan 50 unit tempat sampah kepada Pemerintah Kota Kupang. Di tengah tantangan pengelolaan sampah, bantuan ini menjadi penanda: perubahan bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
Melalui Komite Masyarakat Perbankan Peduli (KMPP) dan dukungan Pengurus PERBANAS Daerah NTT, kegiatan ini tidak hanya sebatas seremonial. Merupakan komitmen kelanjutan dari jejak kontribusi hijau yang telah dijalankan PERBANAS di berbagai kota—dari penanaman 300 pohon Mahoni di Medan, hingga 50 pohon Tabebuya di Surabaya.
Penyerahan dilakukan secara simbolis di Kantor Wali Kota Kupang dan diterima langsung oleh Wali Kota Kupang, Bapak Christian Widodo, dan Wakil Wali Kota Kupang, Ibu Serena Francis, beserta jajarannya. Bantuan ini akan disebar ke berbagai titik strategis kota, memperkuat pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Bukan Sekadar Tempat Sampah
Di mata sebagian orang, tempat sampah mungkin hanya benda fungsional. Dengan melibatkan komunitas, hal ini bisa menjadi simbol: tanda bahwa kota ini dijaga, dipedulikan, dan dimiliki bersama.
Dukungan dari PERBANAS juga menambah semangat pemerintah kota untuk terus berbenah. Seperti yang dikutip dari Koran Timor, inisiatif ini akan memperkuat sistem pengelolaan sampah terpadu yang sedang dikembangkan Pemkot Kupang.
Satu Kota, Banyak Tangan
Bagi warga Kupang, kolaborasi ini menjadi bukti bahwa kota mereka tak berjalan sendiri. Dunia perbankan hadir bukan hanya dalam wujud layanan keuangan, tetapi juga lewat aksi nyata menjaga kualitas hidup masyarakat.
KMPP PERBANAS ingin menegaskan pesan kegiatan ini adalah keberlanjutan bukan hanya soal laporan tahunan atau jargon korporat—melainkan tentang tindakan kecil yang berdampak besar, seperti menyediakan tempat sampah, menanam pohon, atau mengedukasi generasi muda soal literasi digital dan lingkungan.
Menuju Kupang yang Lebih Bersih dan Berdaya
Sebanyak 50 tempat sampah hari itu bukan sekadar permulaan. Namun, sebagai landasan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta bisa menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan kota yang bersih dan sehat.